Oleh : CM. Hizboel Wathony
Kamis, 17 Mei 2018
Anak-anakku semuanya,
Alhamdulillah kita perlu bersyukur kepada Allah SWT dimana kita diberikan kesempatan untuk berjumpa kembali di bulan yang dimuliakan, bulan yang penuh berkah ialah Ramadhan. Di dalam bulan Ramadhan tentunya banyak hal hal yang harus kita kerjakan teristimewa ialah tiga hal yang utama ialah :
Anak-anakku semuanya,
Kita sudah mulai menapaki bulan Ramadhan pada hari yang pertama, mari kita tata niat kita sesuai dengan hadis Rasulullah SAW yang menyatakan :
إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ
Sesungguhnya tiap amal perbuatan apapun tergantung niatnya. Apabila niat itu baik maka akan menjadi baik tentunya karena amal ibdah itu sesuai dengan niat itu sendiri. Contoh yang sedang kita lakukan ialah ibadah di bulan Ramadhan seperti puasa di siang hari kita awali dengan niat yang baik, niat yang mensyukuri kepada Allah SWT, contoh orang yang beribadah kepada Allah SWT karena takut ini adalah ibadah bagi orang orang seperti atau seumpama pegawai atau budak atau buruh yang hanya takut akan majikannya. Tapi ada lagi ibadah orang yang mengharapkan pahala dan surga ini ibadahnya seperti sebut saja pedagang semacam jual beli. Ibadah yang baik ialah yag diniatkan karena mensyukuri nikmat Allah SWT, bersyukur karena Allah SWT melimpahkan nikmat iman islam, nikmat sehat dan berbagai nikmat fasilitas dunia yang dilimpahkan kepada kita. Siti Aisyah ra pernah bertanya kepada beliau “Ya Rasullullah SAW mengapa engkau membebani dirimu sementara engkau adalah sudah diampuni dosa dosa masa lalu bahkan dosa masa akan datang”. Rasululah SAW menjawab ‘apakah aku tidak boleh menjadi hamba yang mensyukuri atau yang bersyukur atas nikmat nikmat yang telah Allah SWT limpahkan kepada kita?
Hadis yang diriwayatkan dari ‘Aisyah ra, dia berkata, “Jika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat, beliau berdiri hingga kedua telapak kaki beliau merekah, lalu ‘Aisyah bertanya, ‘Kenapa engkau melakukan semua ini, padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan ampunan bagimu atas dosa-dosa-mu yang telah lalu dan yang akan datang?’ Lalu beliau menjawab,
أَفَلاَ أَكُوْنُ عَبْدًا شَكُوْرًا.
Anak anakku semuanya,
Niat ini ialah perlu ditata hingga menjadi niat yang murni yang disebut niat yang ikhlas. Maka keikhlasan itu harus dibarengi dengan pengamalan dan pengetahuan ilmu tauhid. Orang yang memahmi ilmu tauhid itulah yang akan bisa melaksanakan ibadah dengan diawali niat yang ikhlas. Niat murni sebagaimana firman Allah SWT yang menyatakan dalam QS. Al Bayyinah ayat 5 :
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
Kata shalat dan zakat merupakan perwakilan dari dua ibadah. Shalat sebagai perwakilan ibadah ritual dan zakat sebagai perwakilan ibadah sosial. Itulah agama yang lurus.
Anak-anakku semuanya,
Semoga kita semua golongan orang-orang yang selalu mendapatkan rahmat dari Allah SWT. Berbetulan hari ini adalah hari pertama Ramadhan dan masuk dalam 10 hari pertama Ramadhan yang berarti bulan penuh dengan Rahmah. Insya Allah kita mendapatkan rahmah dari Allah SWT. Selamat menjalankan puasa untuk anak-anakku semuanya dan selamat berbuka puasa.