Oleh : CM. Hizboel Wathony
Ahad, 25 November 2018
“Hakikat Thoharoh ialah mensucikan diri dari segala bentuk najis batiniah seperti memebersihkan diri dari sifat nafsu yang madzmumah dan juga berbagai angan khayal yang menjaring kemaksiatan berdampak dosa kecil maupun besar”
Anak-anakku semuanya,
Seperti yang telah kami jelaskan bahwa hakekat membasuh musa ialah dimana kita memberishkan mata kita dari bentuk kemasiatan, membersihkan hidung kita dari mengendus kesalahan saudara-saudara kita, membersihkan mulut kita dari segala macam perkataan yang menusuk dan menyakitkan hati orang lain bahkan membicarakan orang lain.
Kemudian berlanjut membasuh kedua tangan hingga sikut. Tangan itu gerakan aktif untuk melakukan apa saja, tangan juga untuk memberi dan isyarat meminta dan bisa juga untuk mekakukan berbagai kemaksiatan seperti mencuri. Dibersihkan dan disucikan tangan dari segala kemaksiatan tersebut seperti hindari tangan itu dari mengambil hak-hak orang lain, jauhi tangan itu dari hal hal yang haram. Maka apabila telah bisa melakukan hal semacam itu pada hakekatnya telah berwudhu namun bukan berarti meninggalkan membasuh tangan dengan air sebagaimana yang ada pada syariat. Maksudnya disni ialah Membasuh tangan tidak hanya selesai dalam ritual membasuhnya dengan air saja namun juga diiejawantahkan dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk tidak megambil/menjamah barang orang lain dan barang yang haram.
Kemudian setelah membasuh tangan kita disuruh mengusap sebagian kepala. Kenapa tidak kepala seluruhnya? karena di sebagian kepala ada yang disebut otak, ada yang disebut akal yang disitu menumpuk pikiran pikiran bahkan sampai pada khayalan, waham dan banyak lagi. Orang terkadang mau melakukan kejahatan melaui proses pemikiran, hitungan, strategi. Terkadang ada pikiran jahat yang menjadi kotor, banyak juga pikiran yang dirancang untuk menyakiti, melukai, mengintimidasi dan melakukan kemakistan itu kumpul rencananya ada dalam pikiran yaitu secara lahiran terletak di kepala.
Oleh karena itu coba renungkan baik-baik makna mengusap sebagian kepala yang berarti memberihkan akal dan pikiran kita dimana akal pikiran kita harus difokuskan kepada Allah SWT dengan berzikir. Oleh karenanya Allah SWT menjelaskan :
قَدْ أَفْلَحَ مَن تَزَكَّىٰ (١٤) وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّىٰ (١٥)
(14) Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), (15) dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang. (QS. Al Ala ayat 14-15)
Yaitu beruntung bahkan menang orangornag yang beriman yang mau khusus shalatnya yang berarti mulai dari wudhunya harus fokus karena terkadang kita terbawa arus dimana saatibadah kita pikirannya kemana mana. Fokus tidka hanya seatas ibadah namun juta pada pekerjaan apapun jika fokus maka akan mengahsilkan karya yang istimewa dan jika tidakn fokus maka akan menjadi sia sia karyanta. Jadi akal pikiran itu sangat penting sekali untuk ditundukkan dari segala macam angan angan pikiran jahat itulah yang dikeh daki degan engusap sebagioan kepalanya. Jadi mengusap sebagian kepala hendaklah kita maknai dan fahami ialah membersihkan akal pikiran kita dari seala macam renvana jahan dan oikiran jahat dan berbagai maam pikiran angan angan jahat.
Andai akal pikrian orang itu jernih maka niscaya akan jernih pula pekerjaan kelakuan dan akhlaqnya. Setelah mengusap sebagaian kepala kita disuruh membasuh kaki. Membasuh hingga ke mata kaki berarti dimaksud ialah bukan sebatas membasuh sebatas itu saja namun harus dimaknai bahwa kaki itu alat untuk kelangkah dan akan lebih cepat proses melangkah jika orang mempunyai kaki utuh dimana bisa melangkah dengan mudah. Maka langkahkan kaki di jalan Allah SWT untuk ibadah karena banyak orang yang melangkahkan kaki untuk berbuat maksiat dan ini yang harus dibersihkan. Jadi dibersihkan dari langkah langkah kemaksiatan dan segala macam langkah langkah yang mendulang dosa dan kemaksiatan. Langkahkan kaki untuk menuju kepada Allah SWT dengan melangkah ke tempat-tempat ibadah dan diridhoi Allah SWT seperti melangkah ke majelis zikir, ilmu di masjid masijd tempat ibadah dimana Allah SWT sayang dan menyukai orang yang duduk mengingat Allah SWT di dalam masjid sehingga Allah SWT tidak akan menghancurkan suatu negeri itu karena ada hamba yang selau mengingat-Ku.
Apabila kita benar membasuh kaki maka maksudnya ialah basuh kaki dari segala bentuk kemaksiatan bukan sebatas membasuh dengan air namun dengan langkah langkah kita. Maka untuk melakukan semacam itu kita harus memahami ilmu tauhid dan hakekat agar kita faham betul langkah apa yang paling baik menurut Allah SWT dan rasul-Nya. Mudah mudahan kita termasuk golongan orang yang selalu dibersihkan oleh Allah SWT sengan pemahaman yang sempurna, Insya Allah.