NASEHAT MURSYID AKMALIAH

Jadilah kalian sebagai wanita qona'ah yang tidak berkeluh kesah, sebab dengan keluh kesah yang menjalar sampai pada ghibah yang dibungkus dengan curhatan itu akan menghilangkan semua nilai ibadahmu saat itu. Bersabarlah dengan sepenuh jiwamu, karena di dunia ini tidak ada yang instan, semuanya harus diperjuangkan dan tetaplah berdoa kepada Allah karena semua doa yang memancar dari hati itu akan dikabulkan oleh Allah, hanya tinggal menunggu waktunya saja. Percayalah bahwa Allah itu sangat peduli pada kebutuhan setiap hamba-Nya.

By Hizboel


NASEHAT MURSYID AKMALIAH

Hakikatnya, semua nafsu itu menipu dan menjerumuskan. Tak ada nafsu yang tidak menipu dan menjerumuskan, sekalipun itu adalah nafsu baik. Contoh nafsu baik adalah, nafsu yang mengajak kita beribadah dengan iming-iming pahala dan surga. Sedangkan nafsu jahat adalah nafsu yang mengajak kita berbuat maksiat dan melakukan berbagai hal buruk dengan iming-iming berbagai kenikmatan dunia yang akhirnya menjadi dosa. Ketika kita beribadah mengharapkan pahala dan syurga itu juga sudah masuk dalam kategori syirik ashghar [syirik kecil]. Di dalam Kitab Ad Durrun Nafiis bahkan dikatakan sebagai riya dan masuk dalam kategori syirik bila menganggap ada perbuatan yang keluar dari makhluk [manusia] dikembalikan kepada makhluk.

Petikan buku Nasehat Untuk Anak Anakku Jilid II : Allah Itu Nyata
Penulis : Mursyid Akmaliah Cyech Maulana Hizboel Wathony


NASEHAT MURSYID AKMALIAH

Anak-anakku sekalian... Kalau kalian ingin menuntut ilmu, ingin memahami ilmu tauhid maupun ilmu yang rasikh lainnya, kalian harus berlatih mengosongkan perut. Untuk mengurangi makan kalian bisa melaksanakan puasa Senin-Kamis atau puasa pada hari-hari putih yaitu pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulannya dan yang paling baik adalah melaksanakan puasa Nabi Daud
yaitu sehari puasa dan sehari berbuka. Bila perut kalian dalam keadaan penuh tidak mungkin bisa menerima ilmu. Karena perut itu membuat gelap. Bila kegelapan meliputi diri, maka ilmu yang merupakan cahaya tidak akan bisa masuk ke dalam diri kalian. Berbeda dengan orang yang memang sudah mempunyai cahaya khusus [nuru-llaah] di dalam dirinya. Bila kalian banyak makan menjadi gelap, maka pada diri orang-orang yang rasikh [khusus] tidak demikian. Meski makan banyak ia tetap terang. Mengapa? Kalau Salikin masih sempit, masih terbatas sehingga tercemar sedikit saja sudah membuat rusak nilai keseluruhan. Sedangkan orang yang khusus itu ibaratnya ia sudah seluas samudera.

Petikan buku Nasehat Untuk Anak Anakku Jilid II : Allah Itu Nyata
Penulis : Mursyid Akmaliah Cyech Maulana Hizboel Wathony


NASEHAT MURSYID AKMALIAH

Anak-anakku sekalian... Orang-orang yang akan disambut oleh Allah Taala adalah mereka yang telah jernih hatinya. Orang-orang yang telah keluar dari sifat-sifat basyariah-nya. Dan mereka itulah manusia yang disebut memiliki akhlaqu-l karimah. Jalan untuk menjadi manusia istimewa semacam itu gerbang utama yang harus dilalui adalah dengan belajar Ilmu Tauhid dan hakikat. Dengan dua ilmu itu akan membuat kita mampu memasuki wilayah kehambaan yang paling rendah yang akan membuat kita tawaduk.

Petikan buku Nasehat Untuk Anak Anakku Jilid II : Allah Itu Nyata 
Penulis : Mursyid Akmaliah Cyech Maulana Hizboel Wathony


NASEHAT MURSYID AKMALIAH

Anak-anakku semuanya... Kalian harus paham dengan baik apa saja sikap dan adab kalian sebagai seorang Salikin. Kalian tidak mungkin mengenal Allah Taala kalau diri kalian masih angkuh dan sombong di hadapan Mursyid. Apalagi kalau hati kalian masih diliputi zan [zhan/sangka-sangka]. Jangan kalian belajar apalagi mengangkat seorang Guru kalau kalian masih punya zan terhadap guru itu sendiri. Hal itu akan mendatangkanmalapetaka pada diri kalian. Karena, kalau kalian sudah berani mengangkat seseorang sebagai Mursyid atau Guru Pembimbing, maka secara otomatis kalian harus lepaskan diri kalian dan tawaduk [merendahkan diri] di hadapannya. Artinya rendah hati kepadanya dengan takzim dan taslim. Siapa pun Guru kalian dan seperti apa pun wujudnya, kalian tetap wajib menghormati dan menjaga sikap serta adab, dan tidak boleh ada zan di dalam diri kalian. Sikap adab lahir batin tentunya harus secara utuh.

Penulis : Mursyid Akmaliah Cyech Maulana Hizboel Wathony 
Petikan buku Nasehat Untuk Anak Anakku Jilid II : Allah Itu Nyata