Pada tanggal 09 Dzulhijjah 1446 H/04 Juni 2025 Pesantren Akmaliah Salafiah mengadakan tahlil arafah untuk mengenang dan mendoakan Mursyid Akmaliah, Syaikhana Cyech Maulana Hizboel Wathony, yang telah wafat 4 tahun yang lalu. Acara tahlil tersebut diselenggarakan di maqbarah dan halaman depan Pesantren Akmaliah Salafiah. Tahlil yang berlangsung dengan penuh khidmat telah dihadiri oleh salikin, salikah dan jamaah Pesantren Akmaliah Salafiah dari munassiq Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Kramat Jati, Pondok Gede, Bekasi, Depok, Mampang. Selain diadakan secara offline, tahlil juga dapat diikuti secara online di website resmi Pesantren Akmaliah Salafiah.
Rangkaian Tahlil Arafah diawali dengan shalat ‘Isya berjamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan surat Yasin yang dipimpin oleh Gus Atif Syarani Tayib, tahlil berjamaah, tausyiah dan doa oleh Gus Haqqo Sabahtulloh sebagai Waratsatul Mursyid Akmaliah dan ditutup dengan ramah tamah.
Dalam tausiyahnya, Gus Haqqo menyampaikan bahwa “haul bukan hanya mengenang wafatnya Mursyid Akmaliah, tetapi juga sebagai sarana refleksi dan menguatkan perjalanan ruhani untuk tetap berjalan menuju kepada Sang Khalik. Meskipun Syaikhana Cyech Maulana Hizboel Wathony telah wafat, namun bimbingan ruhaniah beliau tetap hidup melalui ilmu, dzikir, dan thariqah yang telah diijazahkan kepada kita semua”.
Gus Haqqo juga menyampaikan bawah “seorang mursyid yang kamil mukamil tidak pernah mati. Beliau tetap membimbing kita melalui jalan yang telah beliau bukakan, selama kita istiqamah dalam dzikir, amal, dan adab,”
Pemilihan Maqbarah Mursyid Akmaliah sebagai tempat tahlil bukan tanpa makna. Tempat ini juga menjadi sumber spiritual dan energi bagi pada salikin dalam meneguhkan hubungan batiniah dengan mursyidnya, serta memperkuat niat untuk terus menempuh jalan ma’rifah kepada Allah SWT dengan terus mengingat dan mengamalkan ilmu yang telah diberikan oleh Mursyid Akmaliah. Hal ini pernah disampaikan oleh Mursyid Akmaliah dalam kajiannya bahwa tempat yang pernah diduduki terlebih dijadikan taklim atau membahas keilmuan terlebih ia adalah seorang kekasih Allah SWT, maka akan tetap memiliki energi yang luar biasa.
Di akhir tausiyahnya, Gus Haqqo menyampaikan bahwa tidak mungkin akan sampai kepada Allah SWT tanpa adanya wasilah atau mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui seorang perantara yakni seorang mursyid atau pembimbing yang dalam hal ini ialah Syaikhana Cyech Maulana Hizboel Wathony.