KULTUM PENDAR HIKMAH

TAKDIR MUBRAM DAN MUALLAQ

Oleh : CM. Hizboel Wathony
Sabtu, 02 Februari 2019 / 26 Jumadil Awal 1440 Hijriyah

“Takdir Mubram ialah takdir yang sudah pasti dan tidak ada perubahan atau tidak bisa dirubah seperti seorang manusia dilahirkan dari orang tua mana itu tidak bisa memelih dan merubahnya berbeda dengan Takdir Muallaq yang melalui proses kejadian di dunia ini seperti seorang yang dilahirkan dari keluarga miskin kemudian dengan usaha dan ikhtiarnya mulai dari pendidikan sampai pada perjuangan hidupnya hingga mencapaik kesuksesan dan berubah menjadi orang yang kaya raya, itulah Takdir Muallaq”.


Anak-anakku sekalian,
Mari kita bersyukur kepada Allah SWT dimana kita telah dilimpahkan berbagai nikmat yang nyaris kita rdak bisa menghitungnya begitu luasnya hamparan nikmat Allah SWT yang tidak terhingga bagi kita sebagai hamba-Nya. Itulah bentuk cinta kasih Allah SWT kepada hamba hamba-Nya. Perhatikan dan renungkan baik baik. Kita dilahirkan ke dunia tanpa meminta, kita disebut sebagai mahluk sebaik baik kejadian. Kiya diberikan nafsu, diberikan akal, diberikan hati, disempurnakan sebagai manusia yang bisa memilah dalam segala apapun termasuk kehidupan. Kita boleh memiliki kehidupan kita, menentukan kehidupan kita, merencakana kehidupan kita namun jangan lupa ketetapan dan takdir itu kembali keapda Allah SWT. Ini yang sering disebut bahwa kita hidup ini menjalani takdir yang ditetapkan Allah SWT yang disebu dengan takdir mubram dan takdir muallaq. Secara umum takdir mubram ialah takdir yang tidak bisa diubah karena memang sudah ketetapan Allah SWT yang sudah baku seperti kita dilahirkan dari keluarga mana itu kita tidak bisa memilih atau merubahnha atau kita ditakdirkan di wilayah tertentu tentu saja seperti kita ditakdirkan oleh Allah SWT menjadi seorang laki laki atau perempuan itu ketetapan Allah SWT. Berbeda dengan takdir muallaq yang disebut dengan perubahan perubahan namun perubahan itu pun tidak yang mendasar artinya proses kejadian di alam semesta ini proses kejadiaan saat kita hidup di dunia ini contoh kita dilahirkan di kelaurga yang sangat biasa kemudian kita bangkit dengan usaha dan ikhtiar melalui proses berbagai cara melalui pendidikan dan berbagai cara sehingga kita menjadi sukses dan kaya raya. Ini proses perjalann takdir yang disebut muallaq yang seolah merubah namun hakekatnya perjalanan takdir dan ini pula yang diisyaratkan bahwa dalam pengertian takdir ini ada istilah takdir ‘ula, takdir wustho dan takdir ukhro. Takdir ‘Ula ialah takdir yang jaman azali yaitu zaman terdahulu yang tercatat di dalam kitab lauhul mahfudz. Takdir wustho itu takdir perjalanan hidup kita yang dinyatakan di dunia ini sesuai dengan perjalanan yang ada di takdir ‘ula ialah di alam azali. Takdir Ukhro ialah batas akhir dari perjalanan hidup kita dalam segala apapun termasuk akhirat. Ini juga bisa di dalam pengertian yang terpotong potong atau lokal dalam memahami takdir tersebut ialah misalnya kita ingin mendapatkan sesuatu dengan kita memahami bahwa niat itu sudah ditetapkan, usaha dan ikhtiar sebagai kenyataannya dan akhir dari usaha dan ikhtiar itu mendapatkan sesuatu merupakan akhir dari perjalanan yang menjadi cita cita yang diharap atau diinginkan sehingga terwujud dalam bentuk apa saja.

Anak-anakku sekalian,
Akhirnya kita juga harus paham betul bahwa perjalanan hidup kita tidak lepas dari ketetapan Allah SWT. Perjalanan hidup kita sebagai manusia yang dilahirkan ke muka bumi ini harus disadari penuh bahwa kita dilahirkan ke dunia ini bukan hanya dilahirkan begitu saja namun ada misi tertentu yang dikehendaki Allah SWT. Ada beberapa pengertian tentang misi tersebut yaitu Allah SWT menciptakan manusia karena Allah SWT senang untuk dikenal kemudian Allah SWT menciptakan mahluk menjadi wujud manusia yang disebut khalifah fil ‘ard maka kita diturunkan ke muka bumi ini untuk mengenal siapa yang menciptakannya dengan kata lain mengenal tuhannya. Jadi manusia diciptakan oleh Allah SWT ke muka bumi ini tujuan utamanya ialah mengenal siapa yang menciptakan yang disebut tuhan alam semesta, Allahu Robbul ‘Alamin. Maka barang siapa yang tidak mengenal siapa tuhannya maka sama saja matinya jahiliyah yang sama saja dengan mati orang orang yang sebelum adanya Islam yang berarti kematiannya sia sia karena kita diciptakan untuk mengenal Allah SWT, tidak cukup kita hidup hanya sekedar hidup. Mengenal Allah SWT itu melalui proses perjalanan yang panjang yang tentu saja perjalanan di dunia ini. Akhirnya kita menjadi hamba Allah SWT yang sesungguhnya. Pengenalan terhadap Allah SWT melalui proses pengenalan terhadap diri sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa mengenal Allah SWT itu harus melalui ke diri kita. Baca kitabmu, baca agendamu, baca dirimu cukup kamu sendiri yang membacanya pada hari ini artinya dalam pembacaan disini berarti kita harus mengenal diri kita. Mengenal diri kita akan banyak manfaatnya termasuk kita akan bersyukur kepada Allah SWT dan banyak lagi. Pengenalan diri itu tidak sebatas dalam arti yang lahiriah saja, namun juga pengenalan batiniah. Kita diciptakan sebagaimana manusia, lalu kenapa kita diciptakan dan dilahirkan di tempat yang pada wilayah tertentu? Itu semua Allah SWT yang menciptakan kita sebagai manusia fii ahsani takwim. Yang semuanya diciptakan dari min sulalah mintin dimana saripati tanah merupakan semua energi yang ada di bumi ini yang menyatu dan mewujud menjadi sperma yang diletakkan oleh Allah SWT ditulang sulbi dan dititipkan oleh Allah di dalam rahim.

QS. Al Mukminun ayat 12-13
‎وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ مِن سُلَالَةٍ مِّن طِينٍ
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.

‎ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَّكِينٍ
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).

Bahwa Allah SWT menciptakan manusia dari saripati tanah kemudian Allah SWT menjadikannya nutfah yaitu setetes darah putih yang disebut sperma yang dititipkan ke rahim yang kokoh ialah rahim seorang wanita. Dari situ berproses dan berproses hingga menjadi wujud manusia yang seutuhnya. Dan setelah manusia yang seutuhnya disini menjadi wujud dengan ini predikatnya khalifah fil ‘ard dan tugasnya mengenal tuhan Allahu Robbul ‘Alamin. Insya Allah, kita golongan orang orang yang diberikan pemahaman dan pengenalan kepada Allah SWT karena hanya Allah SWT yang bisa mengantarkan hamba-Nya untuk mengenal diri-Nya.