KULTUM PENDAR HIKMAH

MENGABDI HANYA PADA ALLAH

Oleh : CM. Hizboel Wathony
Ahad, 09 September 2018 / 28 Dzul Hijjah 1439 Hijriyah

“Allah tidak menciptakan bangsa Jin dan Manusia melainkan untuk mengabdi hanya kepada Allah. Pengabdian atau ibadah itu ada dalam bentuk ritual sakral dan sosial muamalah yang diisyaratkan di dalam firman-Nya "Dirikanlah shalat dan tunaikan zakat". Shalat mewakili ibadah ritual sakral dan zakat mewakili ibadah sosial muamalah”.


Anak-anakku semuanya,

Ibadah adalah pengabdian dan setiap manusia diwajibkan untuk beribadah yang berarti menbgabdi kepada Allah SWT. Kita sebagai hamba Allah SWT tidak luput dari segala bentuk noda dosa dan dengan ibadah, noda dosa itu akan sirna dan luntur karena hakekatnya ibadah kepada Allah SWT bagaikan “cleaner” atau pembersih.

Anak-anakku semuanya,

Jadi, Allah SWT menciptakan manusia itu untuk beribadah kepada-Nya. Ini isyarat dalam firman Allah SWT dimana kita disuruh mengabdi kepada-Nya. Allah SWT menjelaskan bahwa :

‎وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyaat : 56)

Dan di dalam pengabdian terkait erat dengan firman-Nya pula yang menjelaskan :

‎وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al Bayyinah: 5)

Maka dengan kata lain bahwa kita sebagai hamba Allah SWT ialah punya tugas utama yaitu mengabdi kepada Allah SWT. Oleh karenanya disebut al ‘abid yaitu hamba-hamba Allah yang berarti  mengabdi kepada Allah SWT. Coba renungkan kembali, apakah arti  sebuah hamba jika tidak mengabdi? Jika disebut hamba berarti menghamba pada sang empunya hamba. Dalam pengertian mengabdi disini ada istilah pengabdian secara khusus dan umum, atau boleh disebut ritual dan sosial. Jika kita tau bahwa ada istilah ibadah ritual yang sakral seperti shalat, puasa, zakat, haji dan ada dalam bentuk ibadah sosial seperti bergaul dalam masyarakat secara umum, berkomunitas dan bersentuhan dengan mereka dan segala urusan semua itu juga dalam bentuk pengabdian dimana kita dalam bentuk pengabdiannya memunculkan akhlaqul karimah sehingga bisa dijadikan uswah di sekitar kita yang melihatnya.

Dalam Ibadah ritual sudah jelas memang disakralkan tetapi saat terkait ibadah sosial banyak orang yang menganggap itu sebuah kehidupan biasa, padahal semua itu hakekatnya ibadah sehingga ada istilah “waktu itu ibadah”. Maka saat kita pergi ke kantor itu ibadah, saat kita berkomunitas itu ibadah, kemudian kita bertetangga itu ibadah, semua masuk dalam kategori ibadah jika kita benar-benar dalam pengabdian dan ada di jalan Allah SWT. Maka apapun yang kita lakukan bentuknya ibadah dan mendapatkan nilai di sisi Allah SWT. Contoh, saat kita di jalan kemudian kita lihat ada benda yang menghalangi jalan yang dapat menyebabkan orang lain tersandung maka itu pun ibadah dan mendapatkan nilai yang istimewa di sisi Allah SWT. Begitu juga saat kita menolong orang, menasehati orang, bahkan jika kita berkelakuan baik dan dicontoh oleh orang lain seperti jujur, sopan satun itupun bentuk ibadah. Oleh karenanya, hakekat ibadah itu dimana saja dan kapan saja kita menjadi hamba Allah SWT. Jadi bukan sebatas di masjid , di musholah dan melakukan ritual tertentu karena itu adalah ibadah ritual. Sedangkan ibadah yang diimplementasikan dalam kehidupan ialah perwujudan akhlaq kita sehingga muncul akhlaqul karimah dalam diri kita. Sulit disebut orang ahli ibadah atau hamba Allah SWT selama ia tidak berakhlaq dengan akhlaqul karimah karena misi Rasulullah SAW ialah membangun akhlaq umat dalam bentuk akhlaqul karimah. Jadi, berakhlaqul karimah dalam keseharian itupun bentuk ibadah yang disebut ibadah sosial, hal ikhwal sifat yang ada dalam diri kita mewujud dalam bentuk akhlaqul karimah dan itulah sesungguhnya orang yang disebut beragama yang mengabdi kepada Allah SWT, orang yang beribadah dengan baik dan benar. Semoga kita semua selalu mendapatkan bimbingan dari Allah SWT.