KULTUM PENDAR HIKMAH

NAMIMAH ALIAS FITNAH

Oleh : CM. Hizboel Wathony
Sabtu, 12 Mei 2018 / 26 Sya'ban 1439 Hijriyah

“Namimah alias fitnah itu salah satu dari sifat Madzmumah yang ada dalam diri setiap manusia. Fitnah dosanya lebih besar dari membunuh karena orang yang menjadi korban fitnah itu akan menderita berkepanjangan bahkan dampaknya sampai kepada yang ada disekitar korban fitnah.” 

Anak-anakku semuanya,
Penyakit-penyakit yang ada di dalam diri kita memang banyak. Salalh satu di antara penyakit hati ialah NAMIMAH. Apa itu namimah? Namimah itu adalah lebih pada pengertian FITNAH. Fitnah dalam Al Quran disebutkan dosanya lebih besar daripada membunuh. 

‎وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِجُوهُمْ مِنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ وَلَا تُقَاتِلُوهُمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ حَتَّى يُقَاتِلُوكُمْ فِيهِ فَإِنْ قَاتَلُوكُمْ فَاقْتُلُوهُمْ كَذَلِكَ جَزَاءُ الْكَافِرِينَ

“Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah ayat 191)

Renungkan baik baik tetang fitnah, kenapa fitnah dosanya lebih besar dari membunuh? Karena persoalannya seorang memfitnah orang lain sebut saja pegawai difitnah di kantor padahal ia tidak melakukan apa yang dituduhkannya yang akhirnya terjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) karena dianggap salah oleh manajemen, padahal itu fitnah. Apa yang terjadi selanjutnya atas korban? Sementara orang yang difitnah itu mempunyai istri dan anak. Orang yang mempunyai Istri dan anak tentu saja mempunyai tanggung jawab yang besar. Betapa seorang anak yang sedang berkembang akhirnya harus berhenti dan tidak bisa melanjutkan sekolah akibat orang tuanya di-PHK. Atau banyak lagi hal-hal lainm yang terjadi semacam itu.

Itulah yang dikehendaki yang dimaksud bahwa fitnah dosanya lebih besar daripada membunuh. Hindari kita memfitnah, hindari kita mengadu domba, hindari kita melakukan berbagai macam tindakan-tindakan yang tidak layak dan menyebabkan kerugian orang lain.

Orang yang difitnah itu sangat menderita karena bisa jadi orang yang difitnah akan mendapatkan cacian, makian, cibiran dan banyak lagi yang muncul dan disandangkan padanya. Sebut saja orang yang tertuduh mengambil barang akan mendapat sandangan/titel baru dari masyarakat yang disebut maling atau orang mauan. Kalau kata itu sudah melekat, hukum masyarakat, ya Allah, itu sangat susah untuk dicuci, dibersihkan. Maka dari itu Islam sangat mengecam sekali terhadap orang orang yang suka berbuat fitnah, mengada-ngada, menunduh orang tanpa bukti dengan benar. Menuduh orang tanpa bukti dengan benar itu sangat berbahaya karena fitnah itu tadi.

Seorang istri difitnah oleh tentangganya, ia dituduh sebagai seorang peselingkuh, padahal ia jalan dengan orang lain yang merupakan saudaranya sendiri yang tidak pernah datang ke rumah, kemudian tetangganya mengatakan kepada suaminya bahwa istrinya pergi dengan laki-laki lain. suaminya datang kemudian marah. Kemudian dianggap ia sebagai seorang peselingkuh. Titel itu kan sangat berbahaya. Suami istri ini bisa jadi bercerai kalau ia tidak piawai menanggapi fitnah tersebut. Cobalah renungkan baik-baik. Apakah iya, kita tega melakukan fitnah orang lain yang menyebabkan malapetaka bagi orang lain? Bagaimana jika hal itu terjadi kepada kita, saudara kita, kakak, adik, orang tua kita, tentu kita juga sedih, begitu juga orang lain yang menerima fitnah itu juga akan menderita dan menjadi pikiran yang berlarut-lalrut. Oleh karena itu hindarilah fitnah. Semoga kita golongan orang orang yang mendapatkan keselamatan hati dan jiwa kita dari dunia hingga akhirat.