KULTUM PENDAR HIKMAH

ANUGERAH YANG BERLIMPAH

Oleh : CM. Hizboel Wathony
Sabtu, 03 Maret 2018 / 15 Jumadits Tsani 1439 Hijriyah

Anak-anakku semuanya,
Anugerah Allah SWT ialah berlimpah pada diri kita.
JIka kita tidak mampu memahami atau husnuzhon bahwa Allah SWT itu bersifat rahman, percayalah bahwa Allah SWT melimpahkan berbagai macam anugerah-Nya kepada hamba-hamba-Nya dengan caranya Allah SWT, bukan dengan cara kita.
Allah SWT memberikan sesuatu kepada hamba-hamba-Nya sesuai kebutuhan hamba hamba-Nya, bukan sesuai keinginan nafsu hamba itu sendiri.

Anak-anakku semuanya,
Seperti contoh yang paling sederhana anugerah yang Allah SWT limpahkan kepada hamba-Nya ialah ampunan, terbukanya pintu taubat untuk setiap hamba hamba-Nya yang telah berlaku maksiat.
Ada pernyataan yang menyatakan bahwa kemaksiatan yang mewarisi tawadhu pada diri seseorang itu lebih baik, lebih utama ketimbang beribadah yang mewarisi kesombongan dan takabur.
Kalimat ini dimaksud ialah bahwa orang orang yang bermaksiat itu ada satu penyesalan yang begitu luar biasa di dalam diri sehingga akhirnya ia merasa rendah hati dan bersungkur kehadapan Allah SWT dengan taubatan nasuha, merasa diri paling hina, paling banyak dosa, sehingga ia tidak  berani menengadahkan dengan membusungkan dada.
Berbeda lagi orang orang yang ibadah merasa diri paling suci, merasa diri paling pinter, paling shaleh sehingga “nyinyir” terhadap orang orang yang tidak ibadah sehingga menghibah terhadap orang orang yang tidak ibadah sementara ghibah itu disebutkan dalam hadis :

‎الْغِيْبَةُ أَشَدُّ مِنَ الزِّنَا

Ghibah itu dosanya lebih besar daripada berbuat zina (HR. Baihaqi dalam Syu’abul Iman)

Anak-anakku semuanya,
Anugerah Allah SWT yang berlimpah pada diri kita itu sangat banyak sekali.
NIkmat nikmat yang berlimpah pada diri kita, perhatikan baik baik mulai dari yang ada dalam diri kita ialah kesehatan organ tubuh kita, pandangan mata, pendengaran, penglihatan dan lain sebagainya banyak sekali.
Begitu juga fasilitas yang ada di muka bumi ini sampai Allah SWT menyatakan :

‎يَاأَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi”. (QS. Al-Baqarah: 168)

makan dan minumlah apa saja yang ada dimuka bumi ini dengan halal dan baik aturan aturan yang telah ditetapkan oleh Allah dan rasul-Nya.
Jika nikmat Allah SWT mau dihitung niscaya kita tidak bisa menghitungnya.
Oleh karennya Allah SWT sampai menegur terhadap orang yang tidak ingat terhadap nikmat Allah SWT :

‎فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

Semuanya berlimpah nikmat itu.

Anak-anakku semuanya,
Jadi jelas anugerah yang paling istimewa dalam diri kita ialah hidayah dalam bentuk nikmat iman dan islam.

Anak-anakku semuanya,
Nikmat Iman dan Islam itu anugerah yang besar yang akan membawa diri kita menjadi orang orang yang baik, orang orang yang mendapatkan anugerah kenikmatan dunia dan akhirat, selamat dari malapetaka dunia dan akhirat. Betapa nistanya orang yang dicabut nikmat Iman dan Islamnya, akan menderita di dunia maupun di akhirat. Hidupnya terlunta lunta, tidak mempunyai pegangan.Banyak orang yang tersesat di jalan yang terang.