KULTUM PENDAR HIKMAH

NUR ALLAH MELIPUTI KEHIDUPAN

Oleh : CM. Hizboel Wathony
Sabtu, 09 Juni 2018 / 24 Ramadhan 1439 Hijriyah

“Allah mengklaim Diri-Nya sebagai Nur yang berarti "kehidupan", ini terbukti di dalam surat An-Nuur ayat 35 menjelaskan bahwa "Allah yang memberikan cahaya pada langit dan bumi." Dimaksud cahaya disini ialah "kehidupan". Tapi pada sisi lain bahwa ilmu juga diumpamakan cahaya dan kedatangan Nabi Muhammad SAW disebut sebagai cahaya”.

Anak-anakku semuanya,

Yang peru kita renungkan ialah tetang nurullah atau cahatya ALah yang alah sendiri menjelaskan di dalam firman-Nya dalam QS. An Nuur ayat 35 :

۞ اللَّهُ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ مَثَلُ نُورِهِ كَمِشْكَاةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ ۖ الْمِصْبَاحُ فِي زُجَاجَةٍ ۖ الزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُوقَدُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَةٍ زَيْتُونَةٍ لَا شَرْقِيَّةٍ وَلَا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِيءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ ۚ نُورٌ عَلَىٰ نُورٍ ۗ يَهْدِي اللَّهُ لِنُورِهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

"Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."

Allah-lah yang memberikan cahatya langit dan bumi dnegan kata lain Allah SWT sendiri membrikan perumpamaan bahwa diri-Nya itu ibarat nur atau cahaya. Berarti jika Allah SWT memberikan cahaya langit dan bumi maka langit dan bumi itu sesuatu yang gelap gulita. Inilah yang disebut “addunnya zulmatun” dunia itu poenuh dengan kegelapan. Kalau kita renungkan agi dunia ini gelap maka tidak ada yang dapat emneranginya kecuali Allah SWT. Lalu, pertanyaannya ialah apakah iya kita bisa hidup di dalam kegelapan? Jika kita di dalam kegelapan bagaimana bisa mengenali anak, istri bahkan apa saja yang ada di sekitar kita jika dalam keadaan gelap. Namun apabila di kondisi terang semua akan terlihat dengan jelas. Jadi, jika Allah SWT sudah memberikan penjelasan bahwa diri-Nya ialah cahaya maka tidak ada jalan lain selain kita harus mengikuti cahaya itu sendiri karena yang akan membimbing kita itu ialah nur atau cahaya dan disebut nur/cahaya dalam perumpamaan lain ialah ilmu. Jadi, ilmu itu bisa dijadikan obor. Maka dalam pengertian Allah SWT itu cahaya ialah Allah SWT memberikan ilmu dalam kehidupan manusia atau Allah SWT memberikan kehidupan manusia untuk menjalaninya di dunia ini. Barang siapa ingin mendapatkan kebahagiaan di dunia maka dengan ilmu, barang siapa yang ingin mendapat kebahagiaan di akhirat maka dengan ilmu, Barang siapa yag ingin mendapatkan kebahagiaan keduanya maka dengan ilmu. Maka orang yang tidak berilmu tidak mungkin mendapatkan bimbingan dari Allah SWT sementara orang yang beriman itu ialah pemimpinnya Allah SWT yang dapat mengeluarkan dari kegelapan menuju ke yang terang. Ini diisyaratkan dalam firman Allah SWT dalam QS. Al Baqarah ayat 257

‎
اللهُ وَلِيُّ الَّذِينَ ءَامَنُوا يُخْرِجُهُم مِّنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَوْلِيَآؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُم مِّنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ أُوْلَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ. 
        

"Allah Pelindung orang-orang yang beriman, Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (Iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah setan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya." 

Allah SWT yang menjadi wali-wali orang yang beriman, pemimpin orang-orang yang beriman. Dia akan mengeluarkan dirimu dari kegelapan menuju ke yang terang. Namun orang yang tidak dipimpin oleh Allah SWT tentu saja dipimpin oleh Thoghut yaitu mengeluarkan dari yang terang menuju ke yang gelap. Itulah orang yang lebih mengikuti hawa nafsunya ketimbang mengikuti nur yang diberikan Allah SWT. Disebutkan pula bahwa nur itu sebagai ilmu bahwa ilmu itu cahaya, amal juga cahaya. Maka beruntunglan orang yang mendapatkan dua cahaya itu.

Ilmu ialah nur sebagai perwakilan cahaya, amal ialah nur sebagai perwakilan cahaya. Maka amal yang dikehendaki disini ialah kehidupan di dunia ini dan inilah yang dijelaskan dengan bahwa Allah SWT yang memberikan kehidupan. Yakni maksud Allah SWT memberikan cahaya/nur langit dan bumi ialah memberikan kehidupan dan di dalam kehidupan itu ada ilmu. Maka tahapannya ialah ilmu sebagai nur kehidupan juga sebagai nur dalam bentuk amal perbuatan.

Anak-anakku semuanya,

Selamat berbuka puasa, semoga Allah SWT melimpahkan hidayah-Nya kepada kita dalam bentuk nur/cahaya yang tidak pernah padam dan sekaligus tidak menyilaukannya.