KULTUM PENDAR HIKMAH

FITNAH KEHIDUPAN DUNIA

Oleh : CM. Hizboel Wathony
Ahad, 12 Agustus 2018 / 30 Dzul Qa'dah 1439 Hijriyah

“Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihanm binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik. QS. Ali Imran : 14”


Anak-anakku semuanya,

Kembali lagi kita harus bersyuur kepada Allah SWT karena telah melimpahkan nikmat yang tidak terhingga bahkan dinyatakan sulit untuk diungkapkan dalam bentuk apapun dan sulit pula untuk dihitung karena banyaknya nikmat Allah SWT.

Anak-anakku semuanya,

Yang harus kita renungkan ialah di dalam menjalani hidup banyak sekali persolan-persoalan yang datang silih berganti karena memang hidup itu ujian dan cobaan bahkan semua yang ada di sekitar kita baik dan buruk itu semua fitnah. Hal ini didasarkan pada firman Allah SWT QS. Ali Imran ayat 14 :

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihanm binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.

Pasangannya dalam hal ini diwakilkan laki-laki terhadap perempuan karena memang laki-laki yang menanggung jawabi semuanya, begitu juga terhadap anak , kuda pilihan yaitu memperbanyak harta benda dari jenis yang lux dan biasa, sawah ladang berarti bisnis. Intinya ialah semua itu adalah hanya sebatas kehidupan dunia. Sementara kehidupan akhirat itu lebih baik yang berarti diisyaratkan yang paling baik ialah mengembalikan kepada Allah SWT. Itulah intinya.

Anak-anakku semuanya,

Jadi, kalau kita sudah tau bahwa hidup ini fitnah maka apa yang harus kita lakukan dan bagaimana menikapinya dan apa lagi yang kita kerjakan? Jadikan bahwa hidup itu memang fitnah dan kita harus menyelesaikannya dengan baik. Yang namanya fitnah pada dasarnya ialah bisa membawa malapetaka dan bisa membawa kebaikan. Ini isyarat yang dijelaskan Allah SWT bahwa :

‎كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan". (QS. al-Anbiya` ayat 35).

Artinya bahwa di dalam menghadapi hidup ini kita tidak boleh hanya berpikir, menganalisa, melogikakan bahkan banyak lagi cara-cara orang menghadapi hidup dengan berandai-andai, berimajinasi dan itu semua tidak akan masuk, artinya tidak akan menjadikan tenang, tentram dan selesai hidupnya. Yang akan dapat menyelesaikan hati, jiwa, akal, pikiran kita tentram ialah manakala kita menghadapi hjidup kemudian mengembalikan kepada Allah SWT tanpa mengurangi usaha dan ikhtiar dalam menyelesaikan persoalan hidup itu sendiri. Kita mengembalikan kepada Allah SWT namun tetap ada usaha dan ikhtiar. Dalam usaha dan ikhtiar itulah yang harus kita ketahui ialah memasrahkan kepada Allah SWT. Berarti kita tidak akan lepas dari Allah SWT dalam memandang kehidupan, kita mengembalikan kepada Allah SWT untuk menetramkan hati dan memang sesungguhnya demikian. Jika kehidupan kita terus pikirkan dan terus ngotot maka bisa menyebabkan kita depresi dan stres. Cobalah menghadapi kehidupan dengan memasrahakan kepada Allah SWT sehingga semua bisa tentram, aman dan nyaman.

Anak-anakku semuanya,

Berbahagialah orang-orang yang mau mengembalikan semua kepada Allah SWT. Dengan mengembalikan kepada Allah SWT akan menentramkan hati, melepaskan beban kita dan banyak lagi keistimewaan bagi orang yang mengembalikan kepada Allah SWT dan itulah prinsip-prinsip ilmu tauhid yang selalu bergantung kepada Allah SWT -Allahu Somad- yaitu hanya Allah SWT tempat bergantung, Allahu Ahad yaitu Allah Yang Esa, jadi tidak ada jalan lain selain mengembalikan kepada Allah SWT. Apabila mengembalikan kepada selain Allah SWT maka akan menemui jalan buntu, siapapun tidak akan bisa menyelesaikan karena hanya Allah SWT yang dapat menyelesaikan dengan menurunkannya melalui proses perjalanan hidup setiap manusia. Oleh karenanya, mari kembalikan semua kepada Allah SWT dengan tanpa mengurangi usaha dan ikthiar kita.