KULTUM PENDAR HIKMAH

HAJBUN, TIRAI ATAU PENGHALANG

Oleh : CM. Hizboel Wathony
Selasa, 22 Mei 2018 / 6 Ramadhan 1439 Hijriyah

“Hajbun ialah Hijab atau tirai dan juga bisa disebut penghalang, karena hajbun itu tirai yang menghalangi seseorang untuk sampai kepada Allah, termasuk menghalangi dari tujuan yang mulia atau menghalangi dari segala macam asa dan cita”.

Anak-anakku semuanya,
Kembali lagi kita bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat yang berimpah dalam diri kita dimana kita sekarang diberikan kesempatan di dalam menapaki bulan ramadhan yang ke-6. Alhamdulillah pula dimana kita mendapatkan kekuatan hidayah dan istiqomah, Insya Allah istiqomah kita sampai ramadhan bahkan seumur hidup kita dalam menjalani ibadah untuk-Nya, kepada-Nya, dan milik-Nya.

Anak-anakku semuanya,
Di dalam mengabdi dan ibadah kepada Allah SWT ada lagi penyakit yang terkadang (bukan sebatas terkadang) namun memang mengotori/ mewarnai bahkan bisa menghentikan kita dari perjalanan menuju kepada Allah SWT. Penyakit tersebut di dalam tasawuf disebut hajbun/hijab. Contoh yang paling bisa kita rasakan ialah berbagai macam keistimewaan yang muncul dari ibadah ritual maupun sosial akan menjadi penghalang kita menuju kepada Allah SWT atau penghalang kita untuk mendapatkan sesuatu yang istimewa dari Allah SWT dan banyak lagi menjadi penghalang-penghalang kebaikan. 

Anak-anakku semuanya,
Hajbun ialah menghijabi kita dari perjalanan kita  menuju kepada Allah SWT. Hajbun juga menghijabi kita dari meraih sesutau yang telah disediakan Allah SWT. Hajbun juga dapat disebut menghijabi kita dari mendapatkan kemulyaan. Hajbun pada hakekatnya ialah keistimewaan yang muncul dari hasil ibadah kemudian orang itu berhenti atau terpesona dengan keistimewaan yang muncul seperti sejenis ma’unah atau karomah. Perlu diingat disini bahwa setiap ibadah akan memunculkan aura positif dan aura keistimewaa seperti ma’unah atau karomah. Contoh orang mengucapkan kalimat laa ilaha illallah, tidak usah banyak-banyak cukup 1-2 kali saja itu mengandung aura istimewa yang akan menghasilkan energi yang luar biasa dalam diri kita apalagi dizikirkan terus menerus setiap malam atau setiap shalat fardu itu akan mengandung keistimewaan dan memunculkan keistimewaan. Namun yang perlu hati hati ialah orang itu terpesona atas keistimewaan itu sehingga berhenti disitu dan tidak mengembalikan bahwa itu semua dari Allah SWT bahkan  merasa itu hasil dari kerja kerasnya dalam melakukan ibadah, bukan itu yang dikehendaki. Maka orang yang terpesona dengan keindahan dan keistimewaan yang dilimpahkan Allah SWT hasil dari ibadah itulah yang akan menyebabkan orang tersebut menjadi terhijab untuk mendapatkan yang lebih lagi dari Allah SWT baik mendopatkan rahmat-Nya seperti sekarang ini di 10 hari awal di bulan Ramadhan. Akhirnya rahmat itu hilang dan sirna karena kita terhijab. Dalam hal ini ialah tirai penghalang seseorang mendapatkan sesuatu dari Allah SWT yang istimewa termasuk menjadi penghalang untuk sampai berjumpa dengan tuhannya yang sangat elok. Keelokan wujud-Nya yang istimewa yang tidak akan ada orang yang tidak bisa menceritakan keindahan dan keelokan wujud-Nya bagi orang orang yang telah melihat-Nya, telah ma’rifah. Oleh karena itu hindari kita dari penyakit hajbun, runtuhkan penyakit hajbun.