KULTUM PENDAR HIKMAH

TARGET MENDIRIKAN SHALAT

Oleh : CM. Hizboel Wathony
Ahad, 02 Desember 2018 / 23 Rabi'ul Awal 1440 Hijriyah

“Shalat adalah ibadah satu-satunya yang perintahnya dijemput melalui peristiwa spektakuler "Isra Mi'raj" dan shalat adalah perisai dari perbuatan keji dan munkar. Oleh karenanya, orang yang mendirikan shalat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar.”


Anak-anakku semuanya,

Mari kita kembali bersyukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat yang besar kepada kita semua. Mari kita lihat dan telusuri tentang pengabdian kita kepada Allah SWT yang sakral seperti shalat. Ibadah apapun yang diperintahkan kepada hamba-hamba-Nya dan telah dicontohkan oleh Rasul-Nya itu semua adalah tanda-tanda atau simbol-simbol kehidupan. Shalat di dalam perintahnya ialah “dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku”

وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي
dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (QS. Taha ayat 14)

Pada ayat lain dijelaskan bahwa target shalat adalah untuk mencegah perbuatan keji dan mungkar.

وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. (QS. Al Ankabut ayat 45)

Di dalam hadis Rasulullah SAW dijelaskan bahwa shalat itu adalah tiang agama. Banyak lagi dalil dalil hadis maupun al quran yang menjelaskan tentang shalat. Shalat itu ibadah mutawatir bahkan tanpa dalil pun umat isam tau tentang shalat mulai dari shalat magrib, isya, subuh, zuhur dan ashar. Yang harus diperhatikan disini ialah bahwa shalat itu adalah hubungan kita dengan Allah SWT. Dengan mengerjakan shalat itu kita akan terlepas dari beban kewajiban dan juga kita terlepelihara dari penyakit batiniah dan lahiriah. Yang dikehendaki penyakit disini ialah degradasi akhlaq moral dimana shalat bisa mencegah dari akhlaq yang buruk, keji yang ada di dalam hati. Kalau direnungkan baik baik tentang rangkaian shalat bahwa shalat itu untuk mengingat Allah SWT, bukan mengingat yang lainnya yang berarti shalat itu khusus mengingat Allah SWT. Mengingat yang diingat ialah zat wajibul wujud yaitu yang dinamakan Allah SWT sebagai tuhan Robbul ‘Alamin hingga kita selalu mengucapkan di dalam satu hari penuh kurang lebih 17 kali kita mengucapkan tahmid (Tuhan Robbul ‘Alamin) yaitu diawal surat al Fatihah karena memang tidak ada shalat kecuali dengan Fatihah. Berarti yang utama di dalam shalat ialah al Fatihah. Yang kita akan bahas ialah mengenai pengertian makna kedalaman dari shalat.

Berangkat dari shalat, perintah dan ternyata shalat itu untuk mengingat Allah SWT maka esensi dari shalat ini ialah kita harus selalu “connecting” dengan Allah SWT, selalu ingat dengan Allah SWT bahwa ada satu firman Allah SWT yang mejelaskan tentang menyebut nama Allah SWT melalui proses thoharoh atau pembersihan diri secara batiniah:

QS. Al ‘Ala ayat 14-15
‎قَدْ أَفْلَحَ مَن تَزَكَّىٰ
Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman),

‎وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّىٰ
dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang

Beruntung orang-orang yang menang yaitu yang membersihkan diri dengan cara mereka mengingat nama-nama Allah SWT yang kemudian dia mengadakan hubungan dengan Allah SWT. “Fa shollaa” disni bukan sebatas shalat yang 5 waktu. Oleh karena itu kita harus faham betul tentang shalat itu tidak sebatas dalam rangkaian berdiri, takbir, rukuk, sujud hingga akhirnya salam saja. Sangat dipermukaan jika memahaminya hanya itu saja. Syarat masrut dan tuma’ninah dalam shalat itu wajib dan tidak boleh diabaikan namun juga kita tidak boleh mengabaikan ke kedalaman shalat karena hakekat dari perintah Allah SWT itu bagaikan simbol-simbol yang jika kita “klik” kedalamannya maka akan tahu fungsi perintah Allah SWT tersebut. Contoh shalat, apakah kita tidak sadar bahwa shalat itu begitu sangat luar biasa apabila kita mau tahu dan faham sehingga kita mengerti bahwa perintah Allah SWT satu-satunya yang istimewa dimana perintah itupun dijemput kemudian diprakekkan. Tidak ada perintah Allah SWT yang dijemput kecuali shalat melalui peristiwa isra mikrajnya. Oleh karena itu mengetahui ke kedalaman shalat itu sangat penting mulai dari takbir hingga salam dalam kehidupan kita sehari-hari.