KULTUM PENDAR HIKMAH

SAMBUT PANGGILAN ALLAH

Oleh : CM. Hizboel Wathony
Ahad, 03 Juni 2018 / 18 Ramadhan 1439 Hijriyah

“Disaat hidayah datang kepadamu, sambutlah dengan segera dan datangi Allah dimanapun kamu berada. Karena hidayah datangnya tiba-tiba, jangan sampai kamu mengabaikannya yang akhirnya menjadi orang yang merugi dunia akhirat”.

Anak-anakku semuanya, 
Jangan sampai kita terpesona dengan dunia dan isinya yang akan menyebabkan diri kita merana gelisah dan tersiksa. Apabila Allah SWT telah memberikam jalan yakni jalan hidayah petunjuk yang terang di depan maka jangan hiraukan tentang wilayah dunia yang merayumu. Contoh seperti orang yang telah diberi hidayah oleh Allah SWT yakni petunjuk dimana ia diberikan jalan untuk datang ke tempat-tempat pengajian, majelis zikir, tempat ibadah, tempat ilmu dan banyak lagi tempat sakral lainnya namun hatinya masih terikat dengan urusan diunia sehingga pada suatu saat dia meninggalkan kemulyaan yang telah diberikan Allah SWT dan ini adalah kesalahan yang fatal. Hidayah itu datang tiba tiba karena memang Allah SWT menurunkan hidayah sebagai pintu petunjuk untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.

 مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ ۖ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُرْشِدًا

Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tidak akan mendapatkan seorang pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya. (QS. Al Kahfi ayat 17)

Sangat merugi tentunya jika tidak dipertemukan karena dia-lah (mursyid) pemimpin yang adil, seorang imam yang istimewa.

Anak-anakku semuanya,

‎
وَمَنْ يُضْلِلِ اللهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ. وَمَنْ يَهْدِ اللهُ فَمَنْ لَهُ مِنْ مُضِلٍّ

“…Barangsiapa yang disesatkan oleh Allah maka tidak ada seorang pun dapat memberinya petunjuk. Dan barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak seorang pun dapat menyesatkannya….” (QS. az-Zumar ayat 36-37).

Oleh karenanya pada saat kita diberi petunjuk oleh Allah SWT, abaikan semuanya terlebih dahulu, datangi petunjuk itu. Apakah yang disebut petunjuk? Apakah Allah SWT langsung berfirman kepada kita? Karena kita adalah manusia biasa maka petunjuk Allah SWT dapat melalui teman, saudara, orang tua, anak dan banyak lagi cara Allah SWT memberikan petunjuk. Contoh, saat kita diajak orang untuk mengaji, zikir, beribadah itulah hidayah/petunjuk dari Allah SWT. Pandangah bahwa orang orang itu yang berbicara/yang mengajak adalahhakekatnya dari Allah SWT.

Maqola Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra :

‎أنظر ما قال ولا تنظر من قال

“Pandang tentang perkataannya itu, jangan engkau pandang siapa yang berkata”

Jika kita memandang siapa yang berkata dan mengajak kita akan mencibirkan karena itu keluar dari orang biasa atau orang kecil, tetapi jika kita pandang perkataannya maka kita tidak akan menolaknya. Contoh yang nyata ialah pada saat ada kumandang azan, kita jangan meihat siapa yang azan namun dengarkan dan perhatikan panggilannya bahwa itu adalah panggilan dari Allah SWT dan karena keyakinan itu sudah menyatu pada diri umat islam maka tidak ada satu pun orang yang protes bahkan mereka tergopoh gopoh datang untuk menunaikan panggilan Allah SWT. Andai saja dalam kehidupan sehari hari cara pandangnya seperti saat kita mendengarkan kumandang azan maka selesai hati kita, aman jiwa kita, tentram kehidupan kita. Ituah yang Kami maksud anak-anakku semuanya.


Selamat berbuka puasa. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita teristimewa amal ibadah di buan puasa.