KULTUM PENDAR HIKMAH

TAWADHU’ DALAM BERIBADAH

Oleh : CM. Hizboel Wathony
Rabu, 06 Juni 2018 / 21 Ramadhan 1439 Hijriyah

“Sikap hati yang paling baik dalam beribadah ialah Tawadhu', yakni merendahkan diri dihadapan Allah dalam arti yang sesungguhnya merasa diri tidak punya apapun, termasuk tidak punya daya upaya untuk melaksanakan ibadah, karena apapun yang dilakukan itu atas dasar izin Allah”. 

Anak-anakku semuanya,

Tidak terasa kita di dalam menjalani hidup teristmewa di bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, bulan yang penuh kemulyaan, ternyata kita sudah merasakan hari ke-21 yang berarti kita sudah menjalani malam-malam ‘itikaf, ‘Itqun Minannar yang di dalamnya juga ada Lailatul Qadr.

Anak-anakku semuanya,
Jadi, kita ingat kembali ke dalam diri kita sebagai hamba yang dhoif, yang lemah, yang faqir, yang tidak mempunyai apa-apa, yang seharusnya kita menyerahkan semuanya kepada Allah SWT dan memang seharusnya demikian kita berhadap kepada Allah SWT, harus total menyerahkan diri sepenuhnya dan merendahkan diri kepada Allah SWT karena siapapun yang tidak menanamkan di daam dirinya tawadhu’ atau rendah hati, rendah diri dihadapan Allah SWT maka akan muncul sifat sifat takabur/sombong yang akan dihempaskan oleh Allah SWT semua ibadahnya. Ibadah orang orang yang sombong akan dihempaskan dan dikembalikan kepada orang itu sendiri. Bukan hanya sebatas itu bahkan Allah SWT menyatakan akan melemparkannya orang-orang yang sombong itu bersama dengan iblis lakanatullah. Ingat, bahwasanya Allah SWT tidak suka terhadap orang-orang yang sombong. Terbukti Azazil yang disebut malaikat yang penuh dengan sanjungan dan pujian dari Allah SWT yang menjadi Sayyidul malaikat dan bendahaarwan surga/ khozinatul jannah dan kemulyaan lainnya runtuh karena kesombongannya hanya dengan satu kalilmat “aku lebih baik daripadanya yaitu daripada adam”. Kita mengangkat dagu/sombong dihadapan Allah SWT? Na’udzubillahi min dzalik    . Rendahkan diri kita, rendahkan hati dan jiwa kita sehingga tumbuh sifat-sifat tawadhu’ di dalam ibadah kita menghadap kepada Alah SWT. Di dalam hadis Rasulullah SAW sangat jelas menyatakan Barang siapa yang bertawadhu niscaya Allah akan mengangkat derajatnya’ begitu pula sebaliknya barang siapa yang bertakabur dihadapan Allah SWT maka Allah SWT akan merendahkannya. Cara Allah SWT merendahkannya itu mudah dan banyak sekali seperti dihempaskan dalam kenistaan di dunia dengan berbagai macam fitnah yang mengalir kepadanya, apalagi direndahkan di akhirat yang berarti dihempaskan ke neraka. Sementara di akhir bukan Ramadhan kita berharapa ‘itqun minannar atau terlepas dari api neraka. Maka dari itu banyak sekali orang-orang yang di akhir bulan Ramadhan banyak orang yang ber’itikaf di masjid-masjid karena Rasulullah SAW juga melakukannya. Namun sesungguhnya bukan hanya di akhir bulan Ramadhan saja, harusnya kita sering bertafakur, ber’itikaf pada bulan-bulan lain untuk intropeksi/muhasabah agar kita tidak masuk golongan orang-orang yang takabur di hadapan Allah SWT. Sangat menyedihkan kalau kita bertakabur.

Anak-anakku semuanya,

Semoga kita termasuk golongan orang yang selalu mendapat bimbingan dari Allah SWT.