KULTUM PENDAR HIKMAH

NAFSU DALAM DIRI MANUSIA

Oleh : CM. Hizboel Wathony
Sabtu, 24 Maret 2018 / 6 Rajab 1439 Hijriyah

“Nafsu yang ada dalam diri manusia antara lain ; Ammaroh, Lawwamah, Sawwalat, Sawwiyah, Mutmainnah, Rodhiyah dan Mardhiyah. sifat-sifat nafsu tersebut terbagi menjadi dua, Madzmumah dan Mahmudah”.

Anak-anakku semuanya,
Mari kita intropeksi kembali ke dalam diri kita, muhasabah, bahwa kita ini adalah manusia yang diciptakan Allah SWT disebut “fii ahsani takwim” yaitu sebaik-baik kejadian. 

Manusia juga mempunyai berbagai macam unsur dalam percintaannya yang disebut “min sulalah min tin” yakni dari saripati tanah. Kalau disimpulkan unsurnya ialah api, angin, air dan tanah. Itulah yang akhirnya melekat yang menjadi jiwa dalam bahasa arab (ialah) nafsu dalam diri manusia. Di dalam kitab kitab tasawuf dijelaskan tentang nafsu-nafsu tersebut. Potensi nafsu itulah yang mewujud dalam diri manusia menjadi sifat seperti nafsu binatang, Imam Ghazali menjelaskan ada nafsu “bahimiyah” dan “sabu’iyah” yaitu nafsu binatang ternak dan binatang buas. Ada lagi nafsu syaithoinyah, adalagi nafsu sawwalats yang disebut nafsu thogut atau iblis. Ada juga nafsu yang disebut nafsu sawwiyah/mulhimah, atau shofiyah yang disebut nafsu malaikat. Kemudian ada nafsu yang sejati ning diri manusia ialah nafsu mutmainah. Kemudian diatasnya lagi ada yang disebut nafsu rodhiyah dan mardhiyah. Itulah nafsu nafsu yang ada pada diri manusia yaitu ada 7 nafsu manusia. 

Anak-anakku semuanya,
Di dalam diri manusia ada sifat-sifat dari nafsu itu, sebagai contoh nafsu binatang maka potensi kebinatangannya muncul pada diri manusia. Nafsu syaitan, potensi kesyaitanannya itu ada di dalam diri manusia. Oleh karena itu renungkan baik baik dan pelajari baik baik.

‎وَفِي أَنفُسِكُمْ أَفَلَا تُبْصِرُونَ

dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan? (QS. Adz Dzariyat ayat 21)

Yang paling berbahaya dalam diri manusia ialah nafsu syaitaniah dan nafsu sawwalats yaitu yang sifatnya itu berbagai macam sifat-sifat yang disebut mazmumah/sifat tecela seperti sifat syirik, hasud, takabur, naminah, ghibah dan berbagai macam sifat-sifat tercela yang disebut di dalam Al-Qur’an dengan istilah fahsya. Dan itulah yang dikehendaki dengan target shalat :

‎إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ

Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.” (QS. Al ‘Ankabut ayat 45).

Sesungguhnya shalat dapat mencegah perbuatan yang keji yaitu yang ada di dalam diri dan kemungkaran yang ada di luar diri, yang lahiriah. 

Jadi fahsya ini adalah penyakit hati, penyakit jiwa yang sangat berbahaya dan  tidak akan mengenal pengabdian ibadah terhadap Allah SWT. Padahal kita lahir dan diturunkan ke muka bumi ini oleh Allah SWT untuk menjadi khalifah/pemimpin dimana pemimpin itu bisa mengatur dan menata sistem, minimal (sistem) yang ada di dalam diri kita.

Anak-anakku semuanya, 
Renungkanlah baik baik dalam hal ini. Jangan sampai kita terjebak oleh nafsu kita dengan berbagai macam ajakan dan bisikan yang ada di dalam diri kita. Hindari bisikan bisikan dan ajakan ajakan yang menjurus kepada degradesi moral atau kemaksiatan kemaksiatan yang menjanjikan kenikmatan. Terkadang nafsu itu menanggap bahwa syaitan pembawa laknat itu dianggap sebagai malaikat pembawa rahmat. Padahal tidak seperti itu. Sebagai contoh orang berbuat maksiat dianggap kenikmatan dan rahmat padahal itu syaitan pembawa laknat. 

Anak-anakku semuanya,
Camkan baik-baik!
Semoga kita termasuk orang orang yang selalu mendapatkan hidayah dari Allah SWT.