KULTUM PENDAR HIKMAH

SHALAT ITU MIKRAJ

Oleh : CM. Hizboel Wathony
Ahad, 09 Desember 2018 / 30 Rabi'ul Awal 1440 Hijriyah

“Shalat adalah mikrajnya orang yang beriman, dimaksud bahwa shalat itu akan mengankat derajat orang yang beriman dan shalat juga sebagai kenyataan sifat-sifat ketuhanan seperti ke-mahasucian Allah yang tampak pada orang yang shalat”.


Anak-anakku semuanya,

Kita akan membahas serta mengkaji pengertian tentang shalat yang tidak sebatas lahiriah saja nemun masuk ke kedalaman shalat itu sendiri. Sebagaimana yang telah Bapak jelaskan bahwa “shalat itu mikrajnya orang-orang mukmin” yang dengan kata lain mikraj disini adala naik. Pengertian naik disini bukan berarti seorang yang melaksanakan shalat kemudian mikraj sebagaimana Rasulullah SAW, tentu maksudnya tidak semacam itu. Maksud dari “shalat itu mikrajnya orang-orang mukmin” maka kata mikraj disini dimana mikraj itu sebatas metafor dimana orang-orang yang shalat harus memahami bahwa shalat adalah rangkaian ibadah yang memperlihatkan kebesaran Allah SWT bahkan kemahasucian-Nya. Memperlihatkan dan memberitahukan tentang perbedaan antara hamba dengan tuhannya.

Dalam shalat itu wajib bersih, suci lahir dan batin dari segala bentuk kotoran atau najis bahkan termasuk hadas kecil dan hadas besar. Semua itu kotoran atau najis dan hadas kecil dan besar itu merupakan kelakuan hamba. Hamba yang hendak menghadap pada tuhannya hendaklah bersih dari semua najis/kotoran/hadas. Setelah kita tau bersih dari semua itu maka kita pahami lagi ternyata di dalam shalat itu ialah menunjukkan sifat-sifat keagungan tuhannya termasuk kemahasucian-Nya. Coba diperhatikan hal-hal ang membatalkan shalat seperti shalat akan menjadi batal apabila buang angin, buang air, apabila orang itu melakuan berbagai macam kelakuan layaknya seorang hamba/manusia pada umumnya seperti makan, minum, tidur dan lainnya. Yang jelas, semua kelakuan hamba/perbuatan hamba itu akan membatalkan rangkaian ibadah shalat seperti makan, minum, berkata-kata tentang urusan dunia saat shalat maka akan membatalkan shalat, mengapa? Karena saat shalat itu sedang menunjukkan tentang keagungan sifat-sifat tuhannya. Shalat itu menujukkan keagungan sifat-sifat tuhannya yang berarti kita harus paham betul bahwa Allah SWT itu tidak pernah makan, minum, tidur, tidak pernah melakukan layaknya hamba seperti buang angin, buang air besar/kecil atau perkataan layaknya manusia seperti marah, memanggil dan lainnya. Maka dari itu di dalam shalat harus benar-benar fokus yang diingat hanya Allah SWT. Maka mengingat hanya Allah SWT yang menjadi harapan orang islam dalam mendirikan shalat ialah khusyuk yang berarti fokus. Namun jika khusyuk dibahasakan dalam bahas romanntis ialah mesra. Cobakah kita bermesraan dengen Allah SWT saat kita shalat maka akan khusyuk dan jika sudah khusyuk maka sudah tidak ingat yang lainnya. Saat shalat khusyuk itulah shalat yang istimewa yang benar dan baik. Maka dari itu anak-anakku, renungkan tentang skshuysu itu. Akan menjadi khusyu apabila rangkaian shalat dari awal sudah baik dan benar mulai dari istinja, wudhu (thoharoh) hingga tata tertib shalat yang disebut adab dan syarat masrut shalat. Dengan demikian Insya Allah, shalat kita akan mendapatkan shalat yang diterima oleh Allah SWT dan termasuk istimewa karena khusyuk.

Anak-anakku semuanya,

Di dalam shalat ada diawalli dengan takbir yaitu takbiratul ikhram. Apakah makna takbir yang sesungguhnya? Insya Allah, akan dibahas di eposide selanjutnya.